Berjalan menuju panggung wisuda adalah momen sangat membahagiakan dalam hidup. Pada Jumat pekan lalu (22/5/2015), harusnya menjadi saat bahagia bagi Aminah Jennifa Ahmed dan keluarga. Betapa tidak, mahasiswi berhijab ini menjalani wisuda di University of Texas, Arlington, Amerika Serikat. Dan yang paling mengagumkan, dua gelar sekaligus dia kantongi, Sarjana Biologi dan Bisnis.
Namun, kebahagiaan itu seolah hilang dalam sekejap. Sebelum acara wisuda usai, Aminah mengeluh sakit. Dia segera meninggalkan kampus dan kemudian meninggal dunia beberapa jam setelah wisuda itu.
Dikutip dari laman wfaa.com, seperti wisudawan lain, saat acara wisuda itu Amina juga terlihat bahagia. Dia terlihat menebar senyum saat diwisuda di atas panggung.
"Kami melihat dia berjalan dan saya berteriak memberinya semangat," kata sepupu Aminah, Shahina Ahmed, dikutip dari wfaa.com, Senin (25/5/2015).
Namun, kebahagiaan itu seolah hilang dalam sekejap. Sebelum acara wisuda usai, Aminah mengeluh sakit. Dia segera meninggalkan kampus dan kemudian meninggal dunia beberapa jam setelah wisuda itu.
Dikutip dari laman wfaa.com, seperti wisudawan lain, saat acara wisuda itu Amina juga terlihat bahagia. Dia terlihat menebar senyum saat diwisuda di atas panggung.
"Kami melihat dia berjalan dan saya berteriak memberinya semangat," kata sepupu Aminah, Shahina Ahmed, dikutip dari wfaa.com, Senin (25/5/2015).
Namun di balik kebahagiaan kala itu, sebuah penyakit mematikan tengah menggerogotinya. Sebelum menjalani foto wisuda, gadis yang dikenal cerdas dan periang ini mengeluh sakit.
Aminah mengutarakan kondisinya itu kepada teman-teman dan keluarga. Dia merasa tak kuat menahan sakit. Sehingga sang ayah, Shamsul Ahmed, segera memboyongnya pulang ke rumah. "Tak ada gejala, tak ada tanda-tanda. Dia bilang sakit kepala dan pulang," kata Shamsul.
Sesampai di rumah, Aminah tidur di sofa. Kondisi Aminah semakin memburuk pada pukul delapan malam. Jumat malam itu, dia mengalami sesak napas.
Keluarga dengan segera membawa Aminah ke rumah sakit. Dokter belum mengeluarkan diagnosanya. Tapi mereka meyakini bahwa Aminah menerita sakit aneurisma atau kelainan pembuluh darah otak. Dugaan itu muncul karena Aminah kerap mengeluhkan sakit kepala dan pandangan yang kabur yang datang secara mendadak. gadis itu kemudian dinyatakan meninggal dunia.
Kabar meninggalnya Aminah itu membuat teman-teman dan keluarga berduka. Aminah dikenal dangat aktif di banyak kegiatan amal di sebauh masjid setempat dan kegiatan kampus.
Salah satu proyek yang tengah dia jalankan adalah operasi mata untuk anak-anak miskin di Asia Selatan. Khususnya di negara nenek moyangnya, Bangladesh. Sejak kematian gadis cantik inilah nama proyek amal ini diubah menjadi "Aminah See."
Foto Aminah dipajang pada website proyek amal yang dibuat oleh keluarga. Dan hasilnya luar biasa. Kisah mengharukan itu rupanya menyedot orang untuk bersimpati. Lihat saja. Hanya dalam dua hari, proyek itu sudah menerima sumbangan senilai US$ 20 ribu atau sekitar Rp 263.510.000. Komunitas amal itu berduka untuk gadis yang sangat peduli pada sesama itu. Dia diambil oleh Sang Khaliq pada hari di mana seharusnya berbahagia. (dia/wfaa.com)
Post a Comment