TRIBUN-TIMUR.COM - Pernahkah Anda pernah mendengar istilah dari usus buntu?
Usus buntu atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah ‘appendisitis’ adalah peradangan dari usus buntu atau apendiks.
Kejadian ini cukup umum dialami oleh populasi umum, oleh karena itu pengetahuan tentang penyakit ini perlu Anda ketahui.
Apa gejala apendisitis?
Gejala klasik dari usus buntu adalah nyeri tiba-tiba di daerah sekitar pusat pada fase awal.
Selain itu, pasien juga dapat mengeluh mual, muntah dan demam.
Selain itu, nyeri perut juga juga dapat berpindah ke bagian perut kanan bawah.

Apabila peradangan usus buntu ini pecah, maka akan menyebabkan materi usus mengkontaminasi rongga perut.
Dinding abdomen akan terasa tegang dan nyeri.
Apa faktor risiko dari apendisitis?
Apendisitis paling umum terjadi pada usia dekade kedua dan ketiga.
Selain itu kebersihan juga mempengaruhi terjadinya peradangan usus buntu.
Pada keadaan lingkungan yang bersih maka akan mengurangi kemungkinan terjadinya peradangan pada usus yang juga pada akhirnya menyebabkan peradangan usus buntu.
Bagaimana membedakan nyeri perut akibat apendisitis atau penyakit lain?

Nyeri perut pada usus buntu umumnya berawal di regio sekitar pusat dan menjalar ke kanan bawah setelah beberapa jam.
Nyeri perut akibat sakit maag umumnya berada di daerah ulu hati, disertai gejala seperti perut penuh, dan mual.
Nyeri akibat batu empedu umumnya terjadi tiba-tiba dan dicetuskan oleh makanan berlemak.
Apa pemeriksaan yang dilakukan untuk membantu diagnosis apendisitis?
Pemeriksaan yang umumnya dilakukan untuk membantu dalam menegakkan diagnosis adalah pemeriksaan darah, dan pemeriksaan radiologis.
Pemeriksaan radiologis yang awalnya dilakukan adalah pemeriksaan foto abdomen dan USG perut.
Apa penanganan dari apendisitis?

Nyeri perut pada usus buntu umumnya berawal di regio sekitar pusat dan menjalar ke kanan bawah setelah beberapa jam.
Nyeri perut akibat sakit maag umumnya berada di daerah ulu hati, disertai gejala seperti perut penuh, dan mual.
Nyeri akibat batu empedu umumnya terjadi tiba-tiba dan dicetuskan oleh makanan berlemak.
Apa pemeriksaan yang dilakukan untuk membantu diagnosis apendisitis?
Pemeriksaan yang umumnya dilakukan untuk membantu dalam menegakkan diagnosis adalah pemeriksaan darah, dan pemeriksaan radiologis.
Pemeriksaan radiologis yang awalnya dilakukan adalah pemeriksaan foto abdomen dan USG perut.
Apa penanganan dari apendisitis?
Terapi utama dari apendisitis adalah pembedahan. Selain itu dokter juga dapat memberikan berbagai pengobatan lain, salah satunya adalah antibiotik.

Post a Comment

 
Top