Sebuah simulasi komputer menunjukkan bahwa angin timur yang kuat, meniup selama 12 jam dalam semalam, dapat mendorong air kembali ke perairan dangkal memungkinkan penyeberangan.
Salah satu kisah yang tertulis dalam Alquran adalah terbelahnya laut saat Nabi Musa menyelamatkan bangsa Israel dari kejaran Firaun. Kisah itu di antaranya ditulis dalam Surat Al Baqarah Ayat 50 dan Surat Yunus Ayat 90.
Sejumlah ilmuwan melakukan simulasi untuk membuktikan kebenaran kisah dalam Alquran itu. Analisis catatan arkeologi, pengukuran satelit, dan peta memungkinkan para peneliti untuk memperkirakan aliran air dan kedalaman di Laut Merah yang dikisahkan terbelah pada itu.
Dan sebuah simulasi komputer menunjukkan bahwa angin timur yang kuat, meniup selama 12 jam dalam semalam, dapat mendorong air kembali ke perairan dangkal memungkinkan penyeberangan.
Perpisahan dramatis Laut Merah untuk pelarian bani Israel (bangsa yahudi) adalah keajaiban yang paling spektakuler.
Seperti Firman Allah SWT di dalam Al-Quran:
Analisis catatan arkeologi, pengukuran satelit dan peta memungkinkan para peneliti untuk memperkirakan aliran air dan kedalaman di lokasi 3.000 tahun yang lalu. Sekarang para ilmuwan percaya bahwa kisah Nabi Musa membelah laut itu memang benar-benar terjadi.
Sebuah simulasi komputer menunjukkan bahwa angin timur yang kuat, meniup selama 12 jam dalam semalam, dapat mendorong air kembali ke perairan dangkal memungkinkan penyeberangan.
Musa dan bangsa Yahudi terjebak di antara laut dan pasukan Fir'aun. Berkat campur tangan Tuhan, angin timur yang kuat berhembus sepanjang malam, membelah air sehingga terbentuknya lintasan jalan dengan dinding air di sisi kiri dan kanannya. Hal ini membuat bangsa Yahudi dapat lolos dari kejaran bangsa Fir'aun dan tentaranya. Ketika Fir'aun dan bala tentaranya mencoba untuk mengejar, air datang menerjang dan menenggelamkan Fir'aun dan bala tentaranya.
Sebuah model komputer penggambaran laut digunakan untuk mensimulasikan dampak angin yang kencang terhadap perairan 1500 Meter dalamnya. Para ilmuwan menemukan bahwa angin timur yang berhembus dengan kecepatan 63 mil perjam selama 12 jam akan mendorong air kembali baik ke dalam danau dan saluran sungai. Hal ini akan menciptakan sebuah lintasan jalan sepanjang 2 mil dan selebar 3 mil yang berlangsung selama 4 jam. Air benar-benar terpisah dengan disertai adanya dinding air yang tinggi di kedua sisi lintasan jalan tersebut.
Sumber : dream.co.id
-------------------------------------------------
Salah satu kisah yang tertulis dalam Alquran adalah terbelahnya laut saat Nabi Musa menyelamatkan bangsa Israel dari kejaran Firaun. Kisah itu di antaranya ditulis dalam Surat Al Baqarah Ayat 50 dan Surat Yunus Ayat 90.
Sejumlah ilmuwan melakukan simulasi untuk membuktikan kebenaran kisah dalam Alquran itu. Analisis catatan arkeologi, pengukuran satelit, dan peta memungkinkan para peneliti untuk memperkirakan aliran air dan kedalaman di Laut Merah yang dikisahkan terbelah pada itu.
Dan sebuah simulasi komputer menunjukkan bahwa angin timur yang kuat, meniup selama 12 jam dalam semalam, dapat mendorong air kembali ke perairan dangkal memungkinkan penyeberangan.
Perpisahan dramatis Laut Merah untuk pelarian bani Israel (bangsa yahudi) adalah keajaiban yang paling spektakuler.
Seperti Firman Allah SWT di dalam Al-Quran:
Surat Al-Baqarah (2) ayat 50 :
"Dan (ingatlah) ketika Kami membelah laut untukmu (Nabi Musa) sehingga kamu (Nabi Musa dan Bani Israil) dapat Kami selamatkan dan Kami tenggelamkan (Fir'aun dan) pengikut-pengikut Fir'aun, sedang kamu menyaksikan".
Al-Quran, surat Yunus (10) ayat 90 :
"Dan Kami selamatkan Bani Israil melintasi laut kemudian Fir'aun dan bala tentaranya mengikuti mereka untuk menzalimi dan menindas (mereka). Sehingga ketika Fir'aun hampir tenggelam dia berkata, "Aku percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil dan aku termasuk orang-orang muslim (berserah diri)"
Analisis catatan arkeologi, pengukuran satelit dan peta memungkinkan para peneliti untuk memperkirakan aliran air dan kedalaman di lokasi 3.000 tahun yang lalu. Sekarang para ilmuwan percaya bahwa kisah Nabi Musa membelah laut itu memang benar-benar terjadi.
Sebuah simulasi komputer menunjukkan bahwa angin timur yang kuat, meniup selama 12 jam dalam semalam, dapat mendorong air kembali ke perairan dangkal memungkinkan penyeberangan.
Musa dan bangsa Yahudi terjebak di antara laut dan pasukan Fir'aun. Berkat campur tangan Tuhan, angin timur yang kuat berhembus sepanjang malam, membelah air sehingga terbentuknya lintasan jalan dengan dinding air di sisi kiri dan kanannya. Hal ini membuat bangsa Yahudi dapat lolos dari kejaran bangsa Fir'aun dan tentaranya. Ketika Fir'aun dan bala tentaranya mencoba untuk mengejar, air datang menerjang dan menenggelamkan Fir'aun dan bala tentaranya.
Salah satu bukti tenggelamnya Fir'aun |
Sebuah model komputer penggambaran laut digunakan untuk mensimulasikan dampak angin yang kencang terhadap perairan 1500 Meter dalamnya. Para ilmuwan menemukan bahwa angin timur yang berhembus dengan kecepatan 63 mil perjam selama 12 jam akan mendorong air kembali baik ke dalam danau dan saluran sungai. Hal ini akan menciptakan sebuah lintasan jalan sepanjang 2 mil dan selebar 3 mil yang berlangsung selama 4 jam. Air benar-benar terpisah dengan disertai adanya dinding air yang tinggi di kedua sisi lintasan jalan tersebut.
Sumber : dream.co.id
Post a Comment